Di dalam bulan Ramadan, tersimpan sebuah pelajaran berharga, sebuah empati ketika merasakan lapar dan haus yang sangat di siang hari. Mungkin demikianlah yang dirasakan sebagian saudara kita yang sedang kesulitan ekonomi.
Bersyukurlah bagi yang saat ini masih dapat bersantap sahur dengan nyaman dan berbuka puasa dengan aneka hidangan. Boleh saja menikmati semua itu, asalkan tetap ingat dengan kondisi manusia lain yang tidak sama kondisinya. Agama tidak melarang untuk menjadi kaya atau berlebih, selama tetap mawas diri dan peduli dengan sekeliling.
Rasulullah SAW bersabda:
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat (HR Muslim).
Penggalan hadis di atas memberitahukan kepada kita, bahwa jika ingin urusan kita dimudahkan oleh Tuhan, maka kita harus juga menjadi penolong atas kesulitan orang lain. Jangan kikir! Tidak selamanya pertolongan itu berupa dana/ uang. Bisa jadi, bantuan untuk mengatasi kesulitan orang lain adalah tenaga, bahkan ada juga, hanya dengan menjadi pendengar yang baik, sudah merupakan bantuan yang berharga. Semua itu adalah sedekah. Bahkan, dalam hadisnya yang lain, Rasulullah bersabda: "Senyum di hadapan saudaramu adalah sedekah".
Sebagai makhluk sosial, manusia akan senantiasa membutuhkan pertolongan orang lain. Perlu kita selalu pahami, bahwa Tuhan tidak akan pernah mengirim malaikatnya untuk menolong hambanya yang sedang susah, tapi Dia menggerakkan hati manusia yang Dia pilih untuk memberikan pertolongan. Membantu sesama muslim dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik memberikan infak, zakat, maupun membantu dengan menyumbangkan tenaga dan ilmu serta bahkan hanya memberikan senyuman untuk sesama hamba Allah.
Membantu orang lain adalah salah satu bentuk mensyukuri nikmat Allah, dan bagi siapa saja yang bersyukur, maka Allah pasti akan terus menambah kenikmatan yang dianugerahkan padanya. Allah SWT berfirman: Jika engkau bersyukur maka akan Ku-tambah nikmatmu, tapi jika engkau mengingkari, maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih" (QS Ibrahim: 16).
Sumber: www.detik.com
Bersyukurlah bagi yang saat ini masih dapat bersantap sahur dengan nyaman dan berbuka puasa dengan aneka hidangan. Boleh saja menikmati semua itu, asalkan tetap ingat dengan kondisi manusia lain yang tidak sama kondisinya. Agama tidak melarang untuk menjadi kaya atau berlebih, selama tetap mawas diri dan peduli dengan sekeliling.
Rasulullah SAW bersabda:
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat (HR Muslim).
Penggalan hadis di atas memberitahukan kepada kita, bahwa jika ingin urusan kita dimudahkan oleh Tuhan, maka kita harus juga menjadi penolong atas kesulitan orang lain. Jangan kikir! Tidak selamanya pertolongan itu berupa dana/ uang. Bisa jadi, bantuan untuk mengatasi kesulitan orang lain adalah tenaga, bahkan ada juga, hanya dengan menjadi pendengar yang baik, sudah merupakan bantuan yang berharga. Semua itu adalah sedekah. Bahkan, dalam hadisnya yang lain, Rasulullah bersabda: "Senyum di hadapan saudaramu adalah sedekah".
Sebagai makhluk sosial, manusia akan senantiasa membutuhkan pertolongan orang lain. Perlu kita selalu pahami, bahwa Tuhan tidak akan pernah mengirim malaikatnya untuk menolong hambanya yang sedang susah, tapi Dia menggerakkan hati manusia yang Dia pilih untuk memberikan pertolongan. Membantu sesama muslim dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik memberikan infak, zakat, maupun membantu dengan menyumbangkan tenaga dan ilmu serta bahkan hanya memberikan senyuman untuk sesama hamba Allah.
Membantu orang lain adalah salah satu bentuk mensyukuri nikmat Allah, dan bagi siapa saja yang bersyukur, maka Allah pasti akan terus menambah kenikmatan yang dianugerahkan padanya. Allah SWT berfirman: Jika engkau bersyukur maka akan Ku-tambah nikmatmu, tapi jika engkau mengingkari, maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih" (QS Ibrahim: 16).
Sumber: www.detik.com
Ikuti @ilove_ramadhan