Dosa, kata ini memang cukup unik berperan dalam kehidupan. Kadang kita takut mendengarnya, namun juga tak jarang mengakrabinya. Dosa dapat terjadi ketika seseorang melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama. Dan seperti yang sering disampaikan oleh para ulama, bahwa tidak ada seorang pun manusia yang lepas dari berbuat dosa. Semenjak zaman Nabi Adam hingga manusia akhir zaman nanti, dia pasti akan pernah melakukan dosa, baik besar maupun kecil.
Allah SWT sebagai pencipta dan pengatur kehidupan, telah membuat aturan yang mudah bagi hambanya. Ketika salah seorang hamba berbuat dosa, maka Dia telah membuat sistem pelepasan yang bernama taubat. Taubat artinya, memohon ampun atas kesalahan dan berjanji untuk sekuat tenaga tidak mengulanginya. Allah SWT adalah Maha Pengasih, dan karena cinta kasih-Nya yang sangat besar terhadap hamba-hambaNya, Dia senantiasa akan selalu mengampuni seluruh kesalahan hamba-Nya, kecuali syirik (menyekutukan Allah).
Seperti disampaikan dalam sebuah hadis:
Dari Anas RA, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah Ta'ala berfirman: "Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapa pun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikit pun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan" (HR Turmudzi, dinyatakan: shahih)
Marilah renungkan kalimat-kalimat dalam hadis tersebut. Pernahkah kita menyadari, kita yang sudah banyak berbuat dosa, namun Allah masih saja memberikan kita rezeki berupa makanan dan minuman, tempat tinggal, juga sudah membuat kita tetap bisa merasakan nikmatnya menghirup udara. Subhanallah. Meski demikian, bukan berarti kita menyepelekan dan selalu merasa aman karena adanya sistem pertobatan yang sudah diatur dalam agama. Jangan sekali-kali merasa aman dari kemarahan Allah SWT. Tetap berhati-hati dan selalu mawas diri.
Bertobat dapat dilakukan dengan banyak cara, seperti memperbanyak shalat, membaca istighfar, mengaji Al Qur'an, bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, memperbanyak ibadah-ibadah sunnah seperti puasa sunnah, salat rowatib, salat taubat, dan salat tahajud. Maka, pada bulan Ramadan yang mulia ini, kita dapat menjadikannya sebagai waktu khusus untuk beribadah dan bertobat untuk mendapatkan kasih sayang-Nya. Wallahu a'lam bis shawab.
Sumber: www.detik.com
Allah SWT sebagai pencipta dan pengatur kehidupan, telah membuat aturan yang mudah bagi hambanya. Ketika salah seorang hamba berbuat dosa, maka Dia telah membuat sistem pelepasan yang bernama taubat. Taubat artinya, memohon ampun atas kesalahan dan berjanji untuk sekuat tenaga tidak mengulanginya. Allah SWT adalah Maha Pengasih, dan karena cinta kasih-Nya yang sangat besar terhadap hamba-hambaNya, Dia senantiasa akan selalu mengampuni seluruh kesalahan hamba-Nya, kecuali syirik (menyekutukan Allah).
Seperti disampaikan dalam sebuah hadis:
Dari Anas RA, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah Ta'ala berfirman: "Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapa pun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikit pun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan" (HR Turmudzi, dinyatakan: shahih)
Marilah renungkan kalimat-kalimat dalam hadis tersebut. Pernahkah kita menyadari, kita yang sudah banyak berbuat dosa, namun Allah masih saja memberikan kita rezeki berupa makanan dan minuman, tempat tinggal, juga sudah membuat kita tetap bisa merasakan nikmatnya menghirup udara. Subhanallah. Meski demikian, bukan berarti kita menyepelekan dan selalu merasa aman karena adanya sistem pertobatan yang sudah diatur dalam agama. Jangan sekali-kali merasa aman dari kemarahan Allah SWT. Tetap berhati-hati dan selalu mawas diri.
Bertobat dapat dilakukan dengan banyak cara, seperti memperbanyak shalat, membaca istighfar, mengaji Al Qur'an, bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, memperbanyak ibadah-ibadah sunnah seperti puasa sunnah, salat rowatib, salat taubat, dan salat tahajud. Maka, pada bulan Ramadan yang mulia ini, kita dapat menjadikannya sebagai waktu khusus untuk beribadah dan bertobat untuk mendapatkan kasih sayang-Nya. Wallahu a'lam bis shawab.
Sumber: www.detik.com
Ikuti @ilove_ramadhan