Nabi Muhammad Saw sering bepergian ke daerah yang jauh ditemani para sahabat. Selama perjalanan, beliau sering mengomentari peristiwa-peristiwa yang ditemui. Kemudian, beliau memberi petuah tentang hal yang sebaiknya dilakukan para sahabat.
Pada suatu hari, ketika rombongan Nabi Muhammad Saw sedang dalam perjalanan menuju ke suatu wilayah, tiba-tiba seorang laki-laki datang menaiki unta tunggangannya. Ia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri dengan sikap yang angkuh, sementara banyak orang yang tak menunggang unta berada di sampingnya.
Nabi Muhammad Saw kemudian bersabda, "Barang siapa mempunyai kelebihan kendaraan, hendaknya ia memberikan kepada orang lain yang tak punya. Barang siapa memunyai bekal yang lebih, hendaknya ia memberikan kepada orang lain yang tak punya."
Abu Sa'id, salah seorang sahabat yang waktu itu ikut serta dalam rombongan beliau, menceritakan bahwa Nabi Muhammad Saw menyebutkan macam-macam harta dengan nada seperti itu. Sehingga para sahabat menyadari, sesungguhnya tak pantaslah bagi salah seorang dari mereka memunyai kelebihan harta dibanding saudaranya yang lain.
Selain memberikan petuah, Nabi Muhammad Saw juga memberi contoh sikap yang baik selama perjalanan. Nabi Muhammad Saw selalu berada di belakang orang yang jalannya lemah dengan maksud memberi pertolongan. Orang tersebut dibimbing dan dibonceng dengan tangannya.
Tak hanya kepada para sahabat saja beliau berlaku baik, kepada unta-unta tunggangan pun begitu. Beliau bersabda, "Apabila kamu sekalian sedang bepergian dan melewati tanah yang subur, maka berilah kesempatan kepada unta-unta untuk memakan rumputnya. Apabila kamu sekalian sedang bepergian dan melewati tanah yang tandus, maka percepatlah perjalanan kalian dan kejarlah hingga mencapai tanah yang subur. Jangan sampai unta-unta itu kehabisan tenaga karena lapar." (imam) – ilustrasi: viky
Sumber: Kitab kumpulan hadis, Riyadhush Shalihin - Imam Nawawi
(Kisah ini merupakan kerjasama dengan www.alifmagz.com)
Sumber: www.detik.com
Pada suatu hari, ketika rombongan Nabi Muhammad Saw sedang dalam perjalanan menuju ke suatu wilayah, tiba-tiba seorang laki-laki datang menaiki unta tunggangannya. Ia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri dengan sikap yang angkuh, sementara banyak orang yang tak menunggang unta berada di sampingnya.
Nabi Muhammad Saw kemudian bersabda, "Barang siapa mempunyai kelebihan kendaraan, hendaknya ia memberikan kepada orang lain yang tak punya. Barang siapa memunyai bekal yang lebih, hendaknya ia memberikan kepada orang lain yang tak punya."
Abu Sa'id, salah seorang sahabat yang waktu itu ikut serta dalam rombongan beliau, menceritakan bahwa Nabi Muhammad Saw menyebutkan macam-macam harta dengan nada seperti itu. Sehingga para sahabat menyadari, sesungguhnya tak pantaslah bagi salah seorang dari mereka memunyai kelebihan harta dibanding saudaranya yang lain.
Selain memberikan petuah, Nabi Muhammad Saw juga memberi contoh sikap yang baik selama perjalanan. Nabi Muhammad Saw selalu berada di belakang orang yang jalannya lemah dengan maksud memberi pertolongan. Orang tersebut dibimbing dan dibonceng dengan tangannya.
Tak hanya kepada para sahabat saja beliau berlaku baik, kepada unta-unta tunggangan pun begitu. Beliau bersabda, "Apabila kamu sekalian sedang bepergian dan melewati tanah yang subur, maka berilah kesempatan kepada unta-unta untuk memakan rumputnya. Apabila kamu sekalian sedang bepergian dan melewati tanah yang tandus, maka percepatlah perjalanan kalian dan kejarlah hingga mencapai tanah yang subur. Jangan sampai unta-unta itu kehabisan tenaga karena lapar." (imam) – ilustrasi: viky
Sumber: Kitab kumpulan hadis, Riyadhush Shalihin - Imam Nawawi
(Kisah ini merupakan kerjasama dengan www.alifmagz.com)
Sumber: www.detik.com
Ikuti @ilove_ramadhan